Senin, 12 Januari 2015

STAN HOLIDAY CAMP BDK MALANG 2014

By: Grace Margaretha (Pajak C)


Menjelang libur akhir tahun, mahasiswa STAN BDK Malang mengikuti kegiatan Holiday Camp pada tanggal 8-10 Desember 2014. Kegiatan Holiday Camp tahun 2014 mengangkat tema “Dengan Sikap Disiplin dan Ketahanan Fisik yang Baik Akan Tercipta Kepedulian, Kebersamaan dan Kemandirian bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara”. Sesuai dengan tema yang diangkat, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian, kebersamaan dan kemandirian dalam diri tiap mahasiswa STAN. Bertempat di Pangkalan TNI AU, tepatnya di Komando Batalyon 464 Paskhas, mahasiswa STAN mendapat banyak pengalaman yang tak terlupakan.

            HARI PERTAMA 
Kami berkumpul di BDK Malang pukul enam pagi untuk pembagian pleton dan mendengarkan pengarahan singkat sebelum berangkat ke tempat tujuan. Sekitar pukul tujuh kami berangkat menuju markas Paskhas menggunakan truk tentara sesuai dengan pleton yang telah dibagi.


                                                Gambar 1. Perjalanan menuju tempat tujuan
Begitu sampai di tempat tujuan, kami disuruh berbaris untuk melaksanakan pengecekan kesehatan. Setelah pengecekan kesehatan, kami makan pagi di lapangan bola depan markas Paskhas. Selesai sarapan, kami mengikuti upacara di lapangan bola dan bersama-sama memasuki area Komando Batalyon 464 Paskhas. 
Hal pertama yang menyambut kami begitu memasuki markas Paskhas adalah … jalan jongkok. Dan jalan jongkok tersebut lumayan jauh, sekitar seratus meter, dan kami belum melakukan pemanasan. Alhasil, setelah melakukan jalan jongkok mendadak, kaki saya terasa lemas dan tidak kuat untuk berdiri. Setelah disuruh berjalan jongkok, kami memasuki lapangan basket dan diberikan penjelasan singkat mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di markas Paskhas, jadwal kegiatan harian selama Holiday Camp, dan barak tempat kami beristirahat. Kami diberi waktu untuk menata barang kami di barak dan kembali lagi untuk mengikuti upacara pembukaan STAN Holiday Camp. 
Upacara pembukaan dilaksanakan dengan khidmat dan diakhiri dengan penyematan pita tanda peserta STAN Holiday Camp 2014. Sesudah upacara pembukaan dilaksanakan, kami berlatih PBB bersama anggota Paskhas. Latihan PBB tersebut diselingi dengan makan siang dan pembagian snack untuk menjaga stamina mahasiswa. Sore harinya, kami mendapat materi tentang bela negara dari salah satu anggota Paskhas. Materi yang disampaikan hampir sama dengan yang kami dapatkan pada saat kuliah mengenai pendidikan kewarganegaraan. Meski begitu, materi disampaikan dengan baik dan diselingi pengalaman pribadi penyampai materi. 

Pada malam hari, kami melaksanakan apel malam dan menerima materi dari Bapak Budi selaku Kepala BDK Malang. Beliau menyampaikan materi mengenai pentingnya integritas dan beberapa pengalaman beliau yang menginspirasi kami. Malam tersebut tak akan terlupakan karena beliau menyampaikan materi pada malam hari (dengan udara yang dingin pula) dan dalam keadaan semua lampu dipadamkan. Keadaan saat itu begitu gelap sehingga kami sulit mengenali teman yang berada persis di sebelah kami. Setelah menerima materi, kami makan malam, yang kebetulan menunya adalah lele goreng, di tengah kegelapan malam. Bisa dibayangkan bagaimana kami makan sambil tertusuk duri ikan atau bahkan tidak tahu letak minuman kami saat itu. Setelah makan malam, kami diperbolehkan beristirahat di barak.



 





Gambar 2. Pemandangan di depan barak laki-laki saat malam hari
Kejutan hari pertama tidak berhenti sampai disana. Sebelumnya, kami telah diberitahu oleh anggota Paskhas untuk melakukan giliran jaga malam di masing-masing barak. Namun saat itu kami terlalu lelah karena latihan PBB pada siang hari, sehingga kami semua langsung tidur tanpa melakukan jaga malam. Pukul sebelas malam, beberapa teman mendengar ada suara sekumpulan sepeda motor di dekat barak kami. Sesaat kemudian terdengar suara ledakan yang cukup keras dan tiba-tiba beberapa anggota Paskhas menyerbu barak kami. Seketika kami semua terbangun dan tergesa-gesa keluar dari barak untuk menyelamatkan diri (karena keadaaan tersebut dianggap keadaan darurat dan kami harus keluar dari barak untuk menyelamatkan diri). Setelah dimarahi karena tidak berjaga malam, bahkan barak kami dimasuki musuh, kami disuruh mencari musuh di tengah malam dengan berkeliling di markas Paskhas. Tentu saja kami tidak menemukan musuh yang dimaksud, karena yang menyergap barak adalah anggota Pakhas sendiri. Setelah berkeliling markas Paskhas, kami diperbolehkan beristirahat kembali.

HARI KEDUA






Gambar 3. Pemandangan di dalam barak saat pagi hari
Hari kedua diawali dengan berebut kamar mandi. Walaupun jumlah kamar mandi sudah cukup banyak (sekitar 8 kamar mandi untuk putri), tetap saja kami harus mengantre mulai jam 3 pagi. Latihan dengan Paskhas diawali dengan senam pagi dan apel pagi, tidak lupa sarapan terlebih dahulu. Karena hari kedua adalah hari puncak event, pada hari kedua ini kami mengikuti kegiatan outbond yang diadakan di lapangan bola depan markas Paskhas. Outbond yang kami ikuti tidak hanya sekedar bermain-main atau berpanas-panasan di bawah terik matahari. Setiap pos yang dihampiri tiap kelompok memiliki permainan yang memiliki tujuan masing-masing. Sebagai contoh, di pos estafet sarung kami belajar mengenai kerjasama dalam kelompok dan belajar mempercayai anggota kelompok kami. Di pos mountain climbing, kami belajar mengatasi rasa takut kami (khususnya rasa takut akan ketinggian) sehingga kami dapat merasakan pengalaman baru. Outbond yang diadakan tidak hanya melulu tentang fisik, kami juga mendapat hiburan seperti bermain flying fox dan terjun dari area panjat tebing. 
Setelah mengikuti kegiatan outbond, kami makan siang dan melaksanakan sholat. Saat sore hari, kami mendapat materi dari anggota Paskhas mengenai cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Dari materi yang diberikan, kami mendapat ilmu baru mengenai apa yang harus dilakukan ketika terjadi keadaan darurat atau saat ada teman yang terluka. Kami juga diajarkan bagaimana cara membalutkan perban pada tulang yang retak ataupun patah. 
Pada malam hari, kami melaksanakan apel malam kemudian mengikuti renungan suci. Sebuah bendera merah putih diikatkan pada sebuah tongkat di tengah lapangan dan satu-persatu mahasiswa STAN maju ke depan bendera tersebut untuk memberi hormat dan kemudian mencium bendera tersebut. Hal ini memberi kesan yang mendalam bagi kami sebagai calon pengabdi bangsa. Kami diingatkan bahwa menjadi abdi bangsa tidak hanya sekedar bekerja untuk mencari uang saja, kami harus mendedikasikan seluruh kerja keras kita untuk membangun dan menjadikan Indonesia negera yang lebih maju. Setelah renungan suci selesai, kami duduk melingkar mengitari api unggun sambil mendengarkan beberapa cerita dan canda dari sesama mahasiswa STAN. Bahkan pada saat itu, ada seorang teman yang menyatakan perasaannya J. Saat itu, saya merasa bahwa malam itu adalah malam yang indah dan patut diabadikan dalam hidup saya.

HARI KETIGA



 





Gambar 4. Pemandangan sesaat sebelum mahasiswa kembali ke BDK Malang
Pada hari ketiga, hampir seluruh mahasiswa STAN kelihatan tak sabar untuk pulang. Seperti biasanya, pada pagi hari kami berebut kamar mandi, setelah itu kami melaksanakan senam pagi dan sarapan. Setelah sarapan, kami mengikuti latihan upacara penutupan kegiatan Holiday Camp. Untuk memastikan bahwa upacara akan terlaksana dengan lancar, Paskhas mengadakan latihan upacara penutupan sebanyak tiga kali. 
Di waktu luang sebelum upacara penutupan dilaksanakan, kami mengemasi barang-barang kami yang ada di asrama dan merapikan kembali barang-barang yang ada. Pada saat itu mau tak mau saya merasa sedih karena harus meninggalkan rutinitas di markas Paskhas. Saya jadi teringat bagaimana kami satu barak bergantian melakukan jaga malam atau saat kami satu barak kebingungan mencari topi ataupun pita kelompok sebelum mengikuti apel. Yang paling tidak bisa terlupakan adalah kebaikan hari para anggota Paskhas yang mau membimbing dan melatih kami. Meskipun terkadang kami kurang semangat saat mengikuti PBB atau mengikuti apel, mereka tetap bersemangat melatih dan membimbing kami.
Upacara penutupan dilaksanakan saat siang hari dan ditutup dengan yel-yel yang diberikan salah satu anggota Paskhas untuk membei identitas bagi mahasiswa STAN BDK Malang angkatan 2014. Meskipun yel-yel yang diajarkan cukup panjang, namun dengan meneriakkan yel-yel tersebut, kami teringat akan para semangat anggota Paskhas yang telah melatih dan membimbing kami. Pukul 4 sore kami meniggalkan markas Paskhas menggunakan truk tentara menuju BDK Malang.




 





Gambar 5. Perjalanan kembali ke BDK Malang
“Kami duduk di kendaraan yang sama seperti saat berangkat, namun kami membawa semangat dan juga ilmu yang baru ketika kami pulang.”

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com

0 komentar:

Posting Komentar