By: Grace Margaretha (Pajak C)
Menjelang libur akhir tahun, mahasiswa
STAN BDK Malang mengikuti kegiatan Holiday
Camp pada tanggal 8-10 Desember 2014. Kegiatan Holiday Camp tahun 2014 mengangkat tema “Dengan Sikap Disiplin dan Ketahanan Fisik yang Baik Akan Tercipta
Kepedulian, Kebersamaan dan Kemandirian bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara”. Sesuai dengan tema yang diangkat, kegiatan ini bertujuan untuk
menumbuhkan kepedulian, kebersamaan dan kemandirian dalam diri tiap mahasiswa
STAN. Bertempat di Pangkalan TNI AU, tepatnya di Komando Batalyon 464 Paskhas, mahasiswa
STAN mendapat banyak pengalaman yang tak terlupakan.
HARI PERTAMA
Kami berkumpul di
BDK Malang pukul enam pagi untuk pembagian pleton dan mendengarkan pengarahan
singkat sebelum berangkat ke tempat tujuan. Sekitar pukul tujuh kami berangkat
menuju markas Paskhas menggunakan truk tentara sesuai dengan pleton yang telah
dibagi.
Gambar 1. Perjalanan menuju tempat tujuan
Begitu sampai di tempat tujuan, kami
disuruh berbaris untuk melaksanakan pengecekan kesehatan. Setelah pengecekan
kesehatan, kami makan pagi di lapangan bola depan markas Paskhas. Selesai
sarapan, kami mengikuti upacara di lapangan bola dan bersama-sama memasuki area
Komando Batalyon 464 Paskhas.
Hal pertama yang menyambut kami begitu
memasuki markas Paskhas adalah … jalan jongkok. Dan jalan jongkok tersebut
lumayan jauh, sekitar seratus meter, dan kami belum melakukan pemanasan.
Alhasil, setelah melakukan jalan jongkok mendadak, kaki saya terasa lemas dan
tidak kuat untuk berdiri. Setelah disuruh berjalan jongkok, kami memasuki
lapangan basket dan diberikan penjelasan singkat mengenai apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan di markas Paskhas, jadwal kegiatan harian selama Holiday
Camp, dan barak tempat kami beristirahat. Kami diberi waktu untuk menata barang
kami di barak dan kembali lagi untuk mengikuti upacara pembukaan STAN Holiday
Camp.
Upacara pembukaan dilaksanakan dengan
khidmat dan diakhiri dengan penyematan pita tanda peserta STAN Holiday Camp
2014. Sesudah upacara pembukaan dilaksanakan, kami berlatih PBB bersama anggota
Paskhas. Latihan PBB tersebut diselingi dengan makan siang dan pembagian snack untuk menjaga stamina mahasiswa. Sore
harinya, kami mendapat materi tentang bela negara dari salah satu anggota
Paskhas. Materi yang disampaikan hampir sama dengan yang kami dapatkan pada
saat kuliah mengenai pendidikan kewarganegaraan. Meski begitu, materi
disampaikan dengan baik dan diselingi pengalaman pribadi penyampai materi.
Pada malam hari, kami melaksanakan apel
malam dan menerima materi dari Bapak Budi selaku Kepala BDK Malang. Beliau
menyampaikan materi mengenai pentingnya integritas dan beberapa pengalaman
beliau yang menginspirasi kami. Malam tersebut tak akan terlupakan karena
beliau menyampaikan materi pada malam hari (dengan udara yang dingin pula) dan
dalam keadaan semua lampu dipadamkan. Keadaan saat itu begitu gelap sehingga
kami sulit mengenali teman yang berada persis di sebelah kami. Setelah menerima
materi, kami makan malam, yang kebetulan menunya adalah lele goreng, di tengah
kegelapan malam. Bisa dibayangkan bagaimana kami makan sambil tertusuk duri
ikan atau bahkan tidak tahu letak minuman kami saat itu. Setelah makan malam,
kami diperbolehkan beristirahat di barak.
Gambar 2. Pemandangan di depan barak laki-laki saat malam
hari
Kejutan hari pertama tidak berhenti
sampai disana. Sebelumnya, kami telah diberitahu oleh anggota Paskhas untuk
melakukan giliran jaga malam di masing-masing barak. Namun saat itu kami terlalu
lelah karena latihan PBB pada siang hari, sehingga kami semua langsung tidur
tanpa melakukan jaga malam. Pukul sebelas malam, beberapa teman mendengar ada
suara sekumpulan sepeda motor di dekat barak kami. Sesaat kemudian terdengar
suara ledakan yang cukup keras dan tiba-tiba beberapa anggota Paskhas menyerbu
barak kami. Seketika kami semua terbangun dan tergesa-gesa keluar dari barak
untuk menyelamatkan diri (karena keadaaan tersebut dianggap keadaan darurat dan
kami harus keluar dari barak untuk menyelamatkan diri). Setelah dimarahi karena
tidak berjaga malam, bahkan barak kami dimasuki musuh, kami disuruh mencari
musuh di tengah malam dengan berkeliling di markas Paskhas. Tentu saja kami
tidak menemukan musuh yang dimaksud, karena yang menyergap barak adalah anggota
Pakhas sendiri. Setelah berkeliling markas Paskhas, kami diperbolehkan
beristirahat kembali.
HARI KEDUA
Gambar 3. Pemandangan di dalam barak
saat pagi hari
Hari kedua diawali dengan berebut kamar
mandi. Walaupun jumlah kamar mandi sudah cukup banyak (sekitar 8 kamar mandi
untuk putri), tetap saja kami harus mengantre mulai jam 3 pagi. Latihan dengan
Paskhas diawali dengan senam pagi dan apel pagi, tidak lupa sarapan terlebih
dahulu. Karena hari kedua adalah hari puncak event, pada hari kedua ini kami mengikuti kegiatan outbond yang diadakan di lapangan bola
depan markas Paskhas. Outbond yang
kami ikuti tidak hanya sekedar bermain-main atau berpanas-panasan di bawah
terik matahari. Setiap pos yang dihampiri tiap kelompok memiliki permainan yang
memiliki tujuan masing-masing. Sebagai contoh, di pos estafet sarung kami
belajar mengenai kerjasama dalam kelompok dan belajar mempercayai anggota
kelompok kami. Di pos mountain climbing,
kami belajar mengatasi rasa takut kami (khususnya rasa takut akan ketinggian)
sehingga kami dapat merasakan pengalaman baru. Outbond yang diadakan tidak hanya melulu tentang fisik, kami juga
mendapat hiburan seperti bermain flying
fox dan terjun dari area panjat tebing.
Setelah mengikuti kegiatan outbond, kami makan siang dan
melaksanakan sholat. Saat sore hari, kami mendapat materi dari anggota Paskhas
mengenai cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Dari materi yang
diberikan, kami mendapat ilmu baru mengenai apa yang harus dilakukan ketika terjadi
keadaan darurat atau saat ada teman yang terluka. Kami juga diajarkan bagaimana
cara membalutkan perban pada tulang yang retak ataupun patah.
Pada malam hari, kami melaksanakan apel
malam kemudian mengikuti renungan suci. Sebuah bendera merah putih diikatkan
pada sebuah tongkat di tengah lapangan dan satu-persatu mahasiswa STAN maju ke
depan bendera tersebut untuk memberi hormat dan kemudian mencium bendera
tersebut. Hal ini memberi kesan yang mendalam bagi kami sebagai calon pengabdi
bangsa. Kami diingatkan bahwa menjadi abdi bangsa tidak hanya sekedar bekerja
untuk mencari uang saja, kami harus mendedikasikan seluruh kerja keras kita
untuk membangun dan menjadikan Indonesia negera yang lebih maju. Setelah
renungan suci selesai, kami duduk melingkar mengitari api unggun sambil
mendengarkan beberapa cerita dan canda dari sesama mahasiswa STAN. Bahkan pada
saat itu, ada seorang teman yang menyatakan perasaannya J. Saat itu, saya merasa bahwa malam itu
adalah malam yang indah dan patut diabadikan dalam hidup saya.
HARI KETIGA
Gambar 4. Pemandangan sesaat sebelum mahasiswa kembali ke
BDK Malang
Pada hari ketiga, hampir seluruh
mahasiswa STAN kelihatan tak sabar untuk pulang. Seperti biasanya, pada pagi
hari kami berebut kamar mandi, setelah itu kami melaksanakan senam pagi dan
sarapan. Setelah sarapan, kami mengikuti latihan upacara penutupan kegiatan
Holiday Camp. Untuk memastikan bahwa upacara akan terlaksana dengan lancar,
Paskhas mengadakan latihan upacara penutupan sebanyak tiga kali.
Di waktu luang sebelum upacara penutupan
dilaksanakan, kami mengemasi barang-barang kami yang ada di asrama dan
merapikan kembali barang-barang yang ada. Pada saat itu mau tak mau saya merasa
sedih karena harus meninggalkan rutinitas di markas Paskhas. Saya jadi teringat
bagaimana kami satu barak bergantian melakukan jaga malam atau saat kami satu barak
kebingungan mencari topi ataupun pita kelompok sebelum mengikuti apel. Yang
paling tidak bisa terlupakan adalah kebaikan hari para anggota Paskhas yang mau
membimbing dan melatih kami. Meskipun terkadang kami kurang semangat saat
mengikuti PBB atau mengikuti apel, mereka tetap bersemangat melatih dan
membimbing kami.
Upacara penutupan dilaksanakan saat
siang hari dan ditutup dengan yel-yel yang diberikan salah satu anggota Paskhas
untuk membei identitas bagi mahasiswa STAN BDK Malang angkatan 2014. Meskipun
yel-yel yang diajarkan cukup panjang, namun dengan meneriakkan yel-yel
tersebut, kami teringat akan para semangat anggota Paskhas yang telah melatih
dan membimbing kami. Pukul 4 sore kami meniggalkan markas Paskhas menggunakan
truk tentara menuju BDK Malang.
Gambar 5. Perjalanan kembali ke BDK Malang
“Kami duduk di kendaraan yang sama seperti saat
berangkat, namun kami membawa semangat dan juga ilmu yang baru ketika kami
pulang.”
0 komentar:
Posting Komentar